بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
MonZaeMon.com -
Sebuah kota tanpa masyarakat yang kreatif, sama saja dengan kota yang
mati. Dengan kata lain, tanda-tanda kehidupan dalam sebuah kota adalah
adanya denyut-denyut kreativitas yang lahir dan berkembang dalam kota
tersebut.
Bagaimana kreativitas itu lahir? Biasanya ia
dipengaruhi oleh kebudayaan atau kultur yang ada di dalam sebuah
komunitas dan kebudayaan, yang bisa universal wujudnya tapi bisa juga
unik. Keunikan kebudayaan inilah yang perlu diwartakan keluar, demi
memperkaya khazanah kebudayaan Indonesia.
Salah satu saluran
yang bisa dimanfaatkan para insan kreatif muda adalah ajang CO:LAB yang
digagas oleh provider teknologi Lenovo dan jaringan televisi hiburan
anak muda, MTV. Kolaborasi kedua jagoan ini melahirkan platform online
dan televisi bagi yang ingin menampilkan karya terbaiknya.
CO:LAB
akan mempertemukan insan kreatif dari empat kategori, yakni
musisi/vokalis, disc jockey (DJ), pembuat film atau video klip, dan
seniman motion graphic.
Kompetisi ini masih kelanjutan dari
kampanye global Lenovo “For Those Who Do”, yakni kampanye yang
merangsang anak-anak muda untuk jadi generasi yang tak hidup berpangku
tangan. Mereka harus jadi 'generasi bertindak'.
Kompetisi CO:LAB
akan berlangsung selama enam bulan secara stimultan di tujuh negara,
yaitu Indonesia, India, Jepang, Singapura, Malaysia, Thailand, dan
Filipina. Pada tahap awal, partisipan harus mengirimkan karyanya yang
bercerita tentang kota mereka masing-masing. Prasyaratnya, karya-karya
itu harus dihasilkan lewat optimalisasi teknologi.
Pemenangnya akan ditentukan berdasarkan voting yang dilakukan secara online oleh para pengunjung website CO:LAB, yaitu
www.project-colab.com,
maupun penilaian oleh mentor. Top 10 dari masing-masing kategori berhak
mendapat Lenovo headset. Dari top 10 masing-masing kategori dipilih 1
pemenang lokal untuk masing-masing kategori yang akan mendapat Lenovo
IdeaPad Yoga.
Lantas, para pemenang regional akan berkolaborasi
dalam sebuah proyek video musik original di MTV dengan tema ”Pulse of
the World”. Mereka juga akan mendapatkan masing-masing satu unit Lenovo
IdeaPad Yoga, berpartisipasi dalam workshop lima hari di Singapura, dan
uang tunai 10 ribu dollar AS untuk masing-masing kategori.
Saat
berkolaborasi membuat video musik, para pemenang diasuh oleh MTV dan
mentor regional. Tingkat regional ini mentornya adalah kelompok seniman
desain kontemporer PHUNK, DJ Brendon Perera, dan DJ Matty Wainwright
dari The DJ Dispensary.
Sebagaimana kompetisi sebelumnya yang
sudah digelar oleh Lenovo, dalam CO:LAB, para peserta Indonesia akan
dipandu oleh mentor-mentor muda berpengalaman, yang sudah diakui
karya-karyanya. Mereka adalah Agustina Renny Erlina Fernandez dan Edward
Fernandez.
Renny akan menjadi mentor bagi peserta bidang visual,
seperti film, video klip, maupun motion grafis. Sedangkan Edward yang
lebih dikenal dengan nama Andezzz akan jadi mentor bagi para peserta di
bidang audio, yang mencakup musik, disk jockey, seni suara, maupun
instrumentalia.
Renny adalah seorang produser dan clipmaker yang sudah memproduksi sejumlah video klip band maupun artis ternama di negeri ini.
Sementara
Andezzz adalah sosok musisi muda yang sudah malang melintang di
industri selama 10 tahun terakhir. Tak hanya piawai dalam meracik musik
yang disebutnya crossover atau perpaduan antara elektronik dan jazz,
Andezzz juga menulis lirik.
Andezzz menyarankan para calon
peserta untuk memanfaatkan elemen-elemen yang ada di kotanya
masing-masing, termasuk di dalamnya adalah kultur metropolitan, sampai
suara atau bebunyian, seperti keriuhan lalu lintas atau hiruk pikuknya
kehidupan urban yang lain.
Kolaborasi berbagai elemen khas
kota masing-masing itu, kata Andezzz, harus jadi kesatuan dalam
komposisi dan aransemen yang mewakili musik para peserta. “Jadi sifatnya
lebih organik lagi,” ucap lulusan sekolah musik di Malaysia dan Boston,
Amerika Serikat ini.
Renny menepis kekuatiran bahwa para peserta
akan kesulitan menemukan ciri yang khas dalam karyanya. Menurut dia,
ada terlalu banyak hal yang bisa digali dari kehidupan masyarakat
perkotaan. “Gali dari kehidupan sosial masyarakat dan gaya hidupnya,”
tutur clipmaker yang pernah kuliah jurnalistik ini.
Tipsnya,
lanjut Renny, adalah be original. “Maksudnya bikin sesuatu yang enggak
terpikirkan oleh orang lain,” ujar dia. “Gunakan elemen di sekitar
kalian untuk jadi inspirasi.”
Bila ingin berpartisipasi dalam
kompetisi atau ingin melihat hasil karya para peserta dan memberikan
vote, atau ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, silakan berkunjung
ke www.project-colab.com.
*Fransisca Maya adalah Marketing Communications Manager, PT Lenovo Indonesia (Kompas.com)
.
.