بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
mzm69 -IntroSecara umum, musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang.
Bridge
Asal Usul Biola
Berbicara tentang musik, kita tidak akan terlepas membincangkan pula instrument penghasil bunyi-bunyian musik itu sendiri. Juga Biola.
Biola termasuk salah satu alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Alat musik dawai keluarga biola yang lain adalah Viola, Cello, dan Contrabass. Perbedaannya terletak pada ukurannya, namun cara berbunyi dan cara resonansinya sama. Deretan instrument musik tersebut adalah kelompok alat musik inti yang mengisi orkestra simfoni kuno.
Menurut catatan kuno bangsa Aria di India, pada 5.000 tahun yang lampau, raja Ravana dari negara Sri Langka telah mencipta alat musik yang menggunakan senar-busur, yakni Ravanastron, kemudian Ravanastron menyebar ke Afghanistan, Persia, Tiongkok, wilayah Arab hingga ke Negara-negara Eropa seiring dengan perluasan pengaruh Islam ke Andalusia (Spanyol). Pada abad pertengahan di Eropa, wilayah perkembangan alat musik gesek ialah Italia, Jerman dan Perancis, meskipun asal usul alat musik gesek bukan di Eropa, tetapi telah dibesarkan dan berjaya di Eropa
Nama-nama Biola
Merunut sejarah asal usulnya, Biola mempunyai nama-nama sebagai berikut; Ravanastron (India Kuno), Rebaba/Rebab (Arab), Rebec/Rebeca (Spanyol), Huqin (Tiongkok), Gadulka (Eropa Timur), Sarangi dan Sardi (India), Morinchur (Mongolia), Fiddle (Jerman), Violin (Latin Tengah, juga Amerika-Inggris) dll.
Pembuatan Biola; Bahan dan Kualitasnya
Umumnya permukaan atas biola dibuat dari kayu spruce, sejenis kayu cemara, yang dipahat sehingga memiliki bentuk yang simetris dan diberi dua lubang suara (atau lubang-F, diberi nama demikian karena bentuknya). Sedangkan bagian belakang dan samping biola dibuat dari kayu mapel, biasa dipilih yang memiliki alur yang sama. Bagian belakang biola umumnya dibuat dari kayu utuh yang dipahat secara simetris.
Leher biola biasanya terbuat dari kayu mapel yang setipe dengan bagian belakang dan samping badan biola. Begitu juga dengan jembatan biola, terbuat dari bahan yang sama. Pada leher biola terdapat papan jari yang dibuat dari kayu eboni atau kayu lain yang dicat hitam. Kayu eboni sering dipilih oleh pengrajin biola karena sifatnya yang keras, menawan, dan tahan lama.
Busur biola terdiri dari sebatang kayu dan berhelai-helai rambut kuda yang dipasang dari satu ujung tongkat ke ujung yang lain. Rambut yang digunakan untuk busur biola ini biasanya diambil dari rambut ekor kuda putih jantan (rambutnya juga selalu bewarna putih keemasan), meskipun busur-busur yang lebih murah menggunakan serat sintetis. Jika busur biola rajin digosok dengan gala (Bahasa Inggris: rosin) akan membuat ‘cengkeraman’ busur ke senar menjadi lebih stabil dan terkontrol (tidak gampang lepas), dan dapat membantu teknik getaran. Batang kayu yang digunakan biasanya dibuat dari kayu pernambuco untuk hasil yang terbaik atau dari kayu brasil yang lebih murah, dan busur yang murah biasanya menggunakan serat gelas. Inovasi terakhir telah memungkinkan serat karbon untuk digunakan sebagai materi pembuatan batang kayu busur biola.
Senar biola. Senar dibuat dari usus domba, direntangkan, dikeringkan, lalu dipelintir. Pada suatu ketika ditemukan bahwa senar usus ini dapat dikembangkan dengan cara dicampuri logam. Hingga kini, senar modern banyak menggunakan baja padat, baja untingan, atau berbagai bahan sintetis.
Ukuran Biola
Anak-anak yang mulai belajar biola pada saat belum bertumbuh maksimal biasanya menggunakan biola yang berukuran lebih kecil yang dimulai dari yang terkecil 1/16, 1/10, 1/8, 1/4, 2/4 (1/2), 3/4, dan biola untuk dewasa 4/4. Kadang kadang biola berukuran 1/32 juga digunakan (ukurannya sangat kecil).
Panjang badan (tidak termasuk leher) biola ‘penuh’ atau ukuran 4/4 adalah sekitar 36 cm (atau lebih kecil menurut beberapa model dari abad ke-17). Biola 3/4 sepanjang 33 cm, 1/2 sepanjang 30 cm. Sebagai perbandingannya, viola ‘penuh’ berukuran sekitar 40 cm.
Reff
Bermain Biola
Untuk dapat memainkan sebuah biola bagi para pemula adalah suatu hal yang tidak mudah. Karena biola merupakan alat musik gesek yang juga sesekali dimainkan dengan cara dipetik (pizzicato) tidak mempunyai fret penanda jari seperti gitar. Oleh karenanya, para pengajar biasanya memberikan tanda fret sendiri pada biola murid-muridnya. Tanda-tanda itu disesuaikan dengan skala nada mayor. Fret-fret tersebut umumnya ditandai dengan menggunakan isolatip putih atau tip-ex. Jika sering berlatih, tip-ex tersebut akan hilang sendirinya terhapus dengan jari saat menekan pada sekala yang tepat. Untuk dapat bermain biola, memang membutuhkan daya kesabaran yang luar biasa. Karena papan jari yang fretless, jika kita menekan pada titik nada yang salah maka hanya nada sumbanglah yang akan kita dengar. Umumnya, waktu berlatih biola bagi pemula adalah tiga sampai empat jam perhari.
Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain. Nada yang paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan viola dan cello, biola memiliki nada yang tertinggi. Kertas musik untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G.
Beberapa Istilah dalam Memainkan Biola
Biola, selain dapat dibunyikan dengan cara digesek, ada pula kreasi bermain biola dengan cara dipetik. Inilah yang disebut dengan pizzicato.
Double stops and drones. Pemberhentian ganda merupakan istilah untuk teknik memainkan biola dengan menggesek dua nada tertutup pada dua senar yang berbeda secara bersamaan, yang menghasilkan bunyi kord. Teknik pemberhentian ganda juga dapat dimainkan hanya dengan satu nada tertutup dan nada lainnya merupakan Senar terbuka. Tiga atau empat nada juga dapat dimainkan secara bersamaan oleh pemain yang mahir, yang masing-masing disebut dengan ‘pemberhentian ganda tiga’ dan ‘pemberhentian ganda empat’ (nada-nadanya dapat dimainkan secara bersamaan atau dengan melakukan teknik pemberhentian ganda dua kali).
Untuk memperoleh hasil suara yang lebih ekspresif dalam memainkan biola, biasanya pemain akan menggetar-getarkan senar diatas papan jari yang biasa kita sebut vibrato. Dalam tekhnik vibrato, yang perlu diperhatikan adalah gerak antara tangan dan lengan kiri. Karena dengan adanya variasi gerak antara tangan dan lengan juga akan menghasilkan bunyi getaran yang berbeda-beda.
Tremolo adalah istilah dalam memainkan instrument musik dengan cara dipetik berulang dengan kecepatan tinggi, biasanya dimainkan pada ujung atas tongkat/bususr biola. Tremolo tidak hanya dapat dimainkan dengan biola, tetapi segala alat musik petik, begitu juga gitar.
Col legno, memukul dengan kayu dari tongkat biola, bukan pada rambutnya. Tekhnik ini sangat jarang dimainkan.
Bermain harmoni berarti memainkan biola dengan cara mengiringi melodi. Pada saat menggesek, biola dibunyikan dengan cara menyentuh, bukan ditekan.
Martelé, teknik menggesek dengan sedikit menekan gesekan tersebut hingga menambah aksen yang berbeda.
Ending
Biola bukan saja alat musik kelas atas, bukan juga alat musik yang hanya dimainkan oleh orang tua. Bukan pula alat musik yang hanya bermain jenis klasik selaiknya pada zaman Barok. Dewasa ini, biola banyak disukai kalangan muda karena beberapa pemain biola ahli memperkenalkan jenis pop dan rock dalam memainkannya. Sehingga memotivasi para muda untuk bisa memainkan biola dengan segala variasi gesek dan petik. Meski banyak pula yang mengira bermain biola adalah susah. Namun tidak ada hal yang sulit jika kita berlath dengan benar dan serius.
*disarikan dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment