Jakarta
Meski tergolong operasi berat, tapi proses pengangkatan
kandung empedu Ibu Negara Ani Yudhoyono relatif singkat waktunya. Ada 13
orang yang terlibat dalam tim bedah itu.
"Dengan tim pendukung totalnya ada 13 orang," kata Ketua Tim Dokter Kepresidenan, Dr Aris Wibudi, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (17/3/2012).
Sedangkan tim dokter terdiri dari tiga orang ahli bedah. Mereka adalah Dr Budiono, Dr Ponco dan Dr Barlian.
"Kepada semua orang yang mengalami operasi kandung empedu, hanya boleh makanan rendah lemak selama 2 minggu," sambung Dr Aris.
Seluruh rangkaian proses operasi pengangkatan kandung empedu berikut batunya, berlangsung 60 menit sejak dimulai pada pukul 08.00 WIB. Metode yang digunakan tim dokter bedah adalah kolesistektomi laparoskopik.
Metode yang bertujuan untuk bisa meminimalkan adanya luka bedah ini bukan hal baru dalam bidang kedokteran. Prosedurnya dimulai dengan membuat tiga sayatan sepanjang 0,5 sampai 1 cm untuk memasukkan teleskop untuk bisa melihat organ di dalam tubuh pasien.
"Dengan teknik ini pula kita ambil kandung empedu. Melalui lubang yang kecil tadi," jelas Dr Budiono.
(lh/vit)
"Dengan tim pendukung totalnya ada 13 orang," kata Ketua Tim Dokter Kepresidenan, Dr Aris Wibudi, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (17/3/2012).
Sedangkan tim dokter terdiri dari tiga orang ahli bedah. Mereka adalah Dr Budiono, Dr Ponco dan Dr Barlian.
"Kepada semua orang yang mengalami operasi kandung empedu, hanya boleh makanan rendah lemak selama 2 minggu," sambung Dr Aris.
Seluruh rangkaian proses operasi pengangkatan kandung empedu berikut batunya, berlangsung 60 menit sejak dimulai pada pukul 08.00 WIB. Metode yang digunakan tim dokter bedah adalah kolesistektomi laparoskopik.
Metode yang bertujuan untuk bisa meminimalkan adanya luka bedah ini bukan hal baru dalam bidang kedokteran. Prosedurnya dimulai dengan membuat tiga sayatan sepanjang 0,5 sampai 1 cm untuk memasukkan teleskop untuk bisa melihat organ di dalam tubuh pasien.
"Dengan teknik ini pula kita ambil kandung empedu. Melalui lubang yang kecil tadi," jelas Dr Budiono.
(lh/vit)
No comments:
Post a Comment