بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
MonZaeMon.com -
Akhir-akhir ini marak rumor yang beredar bahwa tanggal 21 Desember 2012
akan terjadi kiamat berdasarkan ramalan suku Maya. Tak ayal, isu ini
menyebabkan angka orang yang fobia kiamat jadi meningkat.Meski NASA telah menepis rumor tersebut, banyak orang yang masih khawatir tentang isu akhir zaman yang semakin mendekat, yaitu Bumi akan bertabrakan dengan planet Nibiru dan bencana ledakan api, gempa bumi serta banjir akan datang.
Cerita mengenai fobia kiamat telah ada di seluruh negeri, bahkan sekitar 1 dari 10 orang yang ditanya pada saat survei di seluruh dunia mengatakan dunia akan berakhir pada tahun 2012. Tak urung hal ini membuat jumlah orang yang fobia kiamat makin meningkat seperti dikutip dari HuffingtonPost, Jumat (21/12/2012).
Ketakutan akan hari kiamat ini membuat beberapa orang melakukan hal-hal yang mungkin sebelumnya tidak terpikirkan, seperti seorang profesor di Nanjing yang menguangkan tabungannya untuk disumbangkan ke anak-anak miskin agar hidupnya bahagia.
Serta ada pula tindakan yang cukup ekstrem yang mana menjual seluruh hartanya untuk membantu menyebarkan pesan kiamat, dan melakukan bunuh diri massal di Southern California.
Fobia kiamat adalah kategori yang luas dan mencakup ketakutan akan akhir dunia. Beberapa orang ada yang takut dengan wabah, bencana nuklir atau takut dengan tragedi seperti Armageddon.
Umumnya sulit membedakan antara fobia kiamat dan histeria massa. Tapi biasanya histeria massa akan mereda ketika situasi yang ditakuti terlewati, sementara fobia kiamat akan membuat rasa takut tetap bertahan dan muncul setiap ada situasi tertentu.
Jika memang memiliki fobia kiamat maka penting mencari bantuan profesional, karena fobia ini bisa disembuhkan namun dapat memburuk dari waktu ke waktu jika tidak mendapatkan pengobatan yang tepat.
Umumnya terapi yang populer untuk fobia kiamat ini adalah Cognitive-behavioral therapy. Tujuan dari terapi ini adalah membantu mengganti rasa takut dengan pesan-pesan yang lebih positif.
Namun jika fobia sudah parah, ada kemungkinan diresepkan obat termasuk antidepresan dan obat anti-kecemasan. Hal ini tergantung dari pelayan kesehatan yang menangani untuk merencanakan perawatan yang tepat.
(ver/vit)detik.com
. .
No comments:
Post a Comment