Blog www.monzaemon.com sedang dialihkan ke monzaemon69.blogspot.com untuk sementara :')

lagi ngebahas ini

'Thor: The Dark World': Dewa Petir yang Makin Mempesona

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ  
http://images.detik.com/content/2013/10/30/218/thordlm2.jpeg
MonZaeMon.com - Banyak hal telah terjadi setelah Thor sang Dewa Petir, putra kandung Odin, pahlawan tergalau sepanjang masa, mencoba menyelamatkan Asgard dari kerakusan Loki. Salah satu yang paling berkesan mungkin bergabungnya Thor dengan para pahlawan super lainnya seperti Iron Man, Hulk, Captain America, Black Widow dan Hawkeye di 'The Avengers'.

Setelah kejadian New York, Thor hidup low-profile dengan caranya sendiri: menggunakan palunya yang super untuk memberantas kejahatan. Sementara di Bumi, Jane Foster, ilmuwan yang cukup kece untuk merebut perhatian sang Dewa Petir, sepertinya sedang belajar "move on". Keadaan cukup tenteram dan normal sampai akhirnya Jane dan Darcy menemukan sebuah tempat kosong yang sepertinya menolak hukum fisika dan gravitasi pada umumnya.

Penemuan itu membawa Jane kepada Aether, sebuah kekuatan super yang menyerap penghuninya. Bentuknya seperti arwah berwarna hitam yang menyeramkan. Tak menunggu lama, Aether masuk ke dalam tubuh Jane dan Thor pun turun ke Bumi untuk menyelamatkan Jane yang ternyata membawa Thor pada kekacauan baru yang tidak dia sangka sebelumnya.

Dibandingkan dengan film pertamanya yang dirilis dua tahun lalu, 'Thor: The Dark World' adalah sebuah usaha naik kelas yang sangat berhasil. Seperti mengaca pada film sebelumnya, pembuat film ini membuang semua hal-hal yang menyebalkan yang bertebaran di sepanjang film –kisah cinta yang terlalu melodramatis, subplot yang tidak begitu penting, resolusi yang kurang memuaskan– dan menambahkan hal-hal yang lebih seru.

Ditulis ramai-ramai oleh Christopher Yost, Christopher Marcus dan Stephen McFeely, 'Thor: The Dark World' berhasil memasukkan semua elemen emosi yang Anda butuhkan dalam film berdurasi 112 menit dengan pas. Jika Anda merasa hubungan Jane dan Thor terasa terlalu menyebalkan di film pertama, Anda tidak akan merasakannya dalam film ini. Hubungan persaudaraan antara Loki dan Thor pun juga menjadi salah satu highlight yang tak terlupakan dalam film ini. Walaupun peran Odin (Anthony Hopkins) yang agak terlalu menyita perhatian sedikit mengganggu, tapi itu semua dibayar dengan begitu banyaknya humor yang Anda temukan dalam film ini.

Jika di film pertamanya faktor tawa hanya mengandalkan aksi Darcy (Kat Dennings yang selalu ciamik) yang gila –walaupun kali ini dia tetap saja mencuri perhatian– kali ini hampir semua karakter mendapatkan jatah untuk melucu yang rata. Bahkan Loki, anak angkat yang begitu terobsesi menjadi raja itu juga mendapatkan jatah untuk melawak. Dan, joke yang dia sampaikan juga sangat lucu.

Sutradara Alan Taylor –sampai saat ini telah menyuradarai 6 episode 'Game of Thrones'– yang namanya tidak sebenderang Kenneth Branagh ternyata mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam mengatur tempo film. Lompatan emosi –dari tertawa, sedih kemudian kembali ke tegang– dapat dia manipulasi seperti layaknya seorang pesulap dengan mudahnya. Dan adegan klimaks di Greenwich jelas membuat film sebelumnya kewalahan

Secara visual, 'Thor: The Dark World' adalah sebuah jajanan nikmat bagi Anda pecinta gambar-gambar menawan. Sinematografer Kramer Morgentau dibantu dengan production designer Charles Wood dan visual effect Paul Corbould dan Jake Morrison berhasil mempersembahkan dunia Thor yang megah dan perkasa. Semua adegan yang tampak di layar terasa begitu menghanyutkan sehingga Anda bisa menjadikan frame mana pun yang Anda lihat untuk screen saver yang bagus bagi komputer Anda.

Setelah bermain menjadi Thor dalam dua film, Chris Hemsworth akhirnya tampil lebih rileks dalam film ini. Chemistry-nya dengan Natalie Portman sebagai Jane Foster juga lebih bagus dalam film ini. Natalie Portman seharusnya bisa memainkan Jane dalam keadaan kesurupan dengan lebih keren, mengingat apa yang bisa dia lakukan dalam 'Black Swan', namun bahkan tanpa berusaha dia tetap tampil manis.

Dan, lagi-lagi Tom Hiddleston keluar menjadi pemenangnya. Sebagai pemeran Loki, Tom Hiddleston tampil sangat memikat. Dia adalah seorang penjahat, egomaniac dan mempunyai tendensi psikopat tapi Anda tetap tidak bisa mengalihkan perhatian Anda dari dia. Magnetic dan berkharisma, itulah kekuatan super Tom Hiddleston.

Film ini memang tidak akan pernah berakhir masuk ke dalam daftar salah satu film terbaik sepanjang masa, namun bagi Anda pecinta komik Marvel sejati atau Anda adalah pecinta tontonan penuh hiburan yang berkualitas yang seru, 'Thor: The Dark World' adalah jawaban mutlak.

Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.
. .

No comments:

Post a Comment