Blog www.monzaemon.com sedang dialihkan ke monzaemon69.blogspot.com untuk sementara :')

lagi ngebahas ini

Ada Tim Kreatif 'Raksasa' di Balik Suksesnya 'Running Man'

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ  
MonZaeMon.com - 'Running Man' sukses sebagai game show dengan fans di seluruh dunia. Punya member tetap 7 orang plus bintang tamu yang kadang tak kalah sedikitnya, ada tim kreatif raksasa di balik kesuksesan program yang dipandu Yoo Jae Suk itu.

Yang paling sederhana adalah kameramen. Setiap member punya kameramen sendiri yang disebut VJ. Sang VJ pribadi selalu mengikuti member ke mana pun. Khusus untuk bintang tamu, biasanya kameramennya tak hanya satu melainkan dua. Setiap ekspresi dan gerak-gerik member pun jadi terekam jelas. Belum lagi ada satu kameramen yang khusus merekam keseluruhan show. Bayangkan ada berapa kameramen yang terlibat.

Selain itu game-nya juga merepotkan. Tim 'Running Man' harus membuat game di beberapa lokasi dan harus siap syuting seminggu sekali. Sistemnya agak kerja tayang karena syuting hari Senin untuk tayang hari Minggu berikutnya. Kadang satu kali syuting, mereka menginap dan langsung membuat stok untuk episode berikutnya.

"Kami langsung syuting ketika mereka (member) datang. Biasanya kami syuting 2 episode dalam satu minggu. Itu sudah terlalu berat untuk sebuah tim," ujar produser 'Running Man' Jo Hyo Jin atau akrab disapa Jo PD yang sebelumnya menangani 'X-Man' dan 'Family Outing'.



"Kami punya tim yang lebih besar dibanding program lain, tujuh scriptwriters, enam produser, dan banyak sekali kamera. Ini yang kadang terjadi jika kita jadi serakah," sambungnya berkelakar.

Disinggung mengenai game yang sangat beragam, Jo PD menyatakan mereka sebenarnya hanya mengubah game yang sudah ada atau sudah pernah dilakukan. Untuk mendiskusikan sebuah game, para scriptwriter bertemu 6 hari seminggu dan kadang ide-ide itu muncul begitu saja.

"Bahkan saat kami tiba-tiba bertemu objek random di hidup kami, kami langsung memikirkan ide dan menulisnya. Untuk 'super powers' kami menonton film bersama tentang kekuatan super dan terpikir 'ini akan jadi ide yang bagus'," sambung Jo PD.

Satu lagi yang harus dipikirkan saat membuat game adalah penonton 'Running Man' yang berasal dari semua kelas. Dari anak-anak hingga kakek-nenek. Game itu juga tidak boleh terlalu rumit agar penonton bisa tetap mengikuti. Padahal ide-ide yang muncul biasanya sangat rumit. Jo PD mengaku di situlah letak kesulitannya.

"Yang tersulit adalah menyeimbangkannya. Penonton 'Running Man' sangat luas, banyak sekali penonton 'senior' (orangtua) dan orang yang tak suka game. Jadi kami membuat sebuah game dan menyederhanakannya. Kadang kami tak sabar juga dan berharap bisa melakukannya dalam skala yang lebih besar," pungkas pria berkacamata itu. detik.com

(ast/mmu)
. .

No comments:

Post a Comment