بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
mzm69 - Puluhan mahasiswa keperawatan dari berbagai kampus di Makassar yang
menamakan kelompoknya Aliansi Mahasiswa Peduli Profesi Perawat (AMP3)
mendatangi kantor DPRD Sulsel, Jumat (21/9/2012). Mereka memprotes
rencana penayangan film 'Bangkitnya Suster Gepeng' di bioskop.Massa mahasiswa keperawatan menganggap film tersebut telah melecehkan profesi perawat dan mahasiswa keperawatan di seluruh Indonesia. Sebab, film itu mengidentikkan suster sebagai ikon hantu yang menakutkan.
Menurut Jenderal Lapangan AMP3 Latif, profesi perawat atau suster merupakan garda terdepan pelayanan bantuan medis pada masyarakat. Namun, dengan beredarnya film 'Bangkitnya Suster Gepeng', profesi suster telah dilecehkan.
"Film tersebut adalah bentuk pelecehan dan tidak menghargai profesi suster sebagai profesi pelayanan medis yang mengabdi pada masyarakat. Kami menolak pemutaran film tersebut di Makassar dan meminta agar RUU Keperawatan segera disahkan agar ada payung hukum yang melindungi profesi-profesi suster di Indonesia," ujar Latif di ruang penerimaan aspirasi DPRD Sulsel.
Selain itu, massa AMP3 juga mendesak pihak Lembaga Sensor Film dan KPI agar ikut mencegah pemutaran film tersebut di masyarakat.
Anggota DPRD Sulsel Adil Patu yang menerima mahasiswa keperawatan se-Makassar itu berjanji akan memanggil pengusaha dan pengelola bioskop di Makassar, untuk mencegah pemutaran film 'Bangkitnya Suster Gepeng'. Film itu dijadwalkan main di bioskop mulai 11 Oktober.
"Pada dasarnya kami sepakat menolak film yang mendiskreditkan profesi suster, peredaran film yang mengidentikkan profesi suster dengan hal negatif itu tentunya sangat menciderai perasaan para suster dan mahasiswa keperawatan di seluruh Indonesia," ujar Adil Patu.
(mna/mmu)
No comments:
Post a Comment