Blog www.monzaemon.com sedang dialihkan ke monzaemon69.blogspot.com untuk sementara :')

lagi ngebahas ini

'Paranormal Activity 4': Keanehan-keanehan yang Masih Bikin Penasaran

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ  
MonZaeMon.com - Menakut-nakuti orang sebenarnya sangat murah dan sangat menguntungkan. Tak percaya? Serial 'Paranormal Activity' membuktikannya. Total biaya untuk keempat filmnya kurang dari 15 juta dollar AS, dan akumulasi pendapatan keempatnya mencapai $ 340 juta di Amerika saja. (Angka ini masih bisa bertambah karena 'Paranormal Activity 4' baru tayang).

Seri keempat 'Paranormal Activity' ini mengambil momen setelah Katie (Katie Featherson) membawa Hunter di ending 'Paranormal Activity 2'. Loncat beberapa tahun kemudian, kita bertemu dengan keluarga baru yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan Katie.

Keluarga ini hidup bahagia dan tenang sampai tetangga depan rumah mereka mengalami kecelakaan dan sang anak, Robbie (Brady Allen) harus dititipkan ke mereka. Alex (Kathryn Newton) yang hobi merekam aktivitas adiknya, Wyatt (Aiden Lovekamp), bersama kekasihnya Ben (Matt Shively) mencurigai gerak-gerak Robbie yang tidak biasa.
. .
 Pada awalnya Robbie memang "sekedar" jalan-jalan di tengah malam. Namun, keanehan demi keanehan terus-enerus menghantui seisi rumah. Alex dan Ben pun memutuskan untuk merekam seluruh aktivitas rumah itu dan sesuatu yang buruk akan segera terjadi.

Film pertama dari seri ini begitu mengguncang dunia perfilman khususnya bagi para pecinta film penggedor jantung karena idenya yang sederhana. Oren Peli, sang sutradara membuktikan bahwa less is more.

Yang membuat 'Paranormal Activity' begitu fresh dan menegangkan bukanlah pembunuh yang superbrutal dan menyeramkan atau monster raksasa yang kejam, tapi momen penantian. Kita sebagai penonton benar-benar dipaksa untuk menonton momen demi momen ganjil di rumah tersebut sehingga hal sekecil bayangan hitam melintas bisa menjadi hal paling menakutkan sedunia.

Film keduanya gagal menyamai kualitas film pertama. Film ketiga lumayan berhasil mengembalikan kepercayaan penonton pada seri ini dengan momen-momen yang berhasil membuat penonton loncat dari kursi.

Bagaimana dengan 'Paranormal Activity 4'? Seperti halnya penyakit film franchise yang sukses semisal 'Saw', 'Paranormal Activity' menderita kekurangan ide yang kritis. Setelah empat film dengan penyampaian cerita yang sama, seri teranyar ini lebih terasa lebih seperti "ritual".

Setiap derak pintu, langkah kaki, bayangan menyelinap dan angin berhembus terasa seperti deja vu. Rasa deg-degan menunggu, seramnya menanti penampakan muncul tidak terasa semenyenangkan seperti kita menonton film pertamanya.

Zack Estrin dan Christopher B Landon sebagai penulis skrip memang berhasil memberikan misteri yang cukupan. Namun sayangnya mereka tidak menjelaskan apa-apa tentang semua mitologi yang ditunjukkan dalam film ini. Meninggalkan penonton dengan pertanyaan seperti, "Apa sebenarnya motivasi Katie?"

Walaupun begitu, 'Paranormal Activity 4' masih merupakan tontonan yang paling direkomendasikan bagi mereka yang senang menunggu untuk ditakuti. Film ini masih memiliki momen-momen yang cukup membuat Anda mencengkeram pegangan kursi. Pendek kata, masih cukup membuat penasaran.

Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.

(mmu/mmu)

No comments:

Post a Comment