بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Gol pertama dilesakan Pablo Armero pada menit ke-6. Sementara gol kedua diciptakan Teofilo Gutierrez pada menit ke-58 dan gol ketiga dihasilkan Rodriguez pada menit ke-93.
Selama babak kedua, Kolombia dan Yunani memperlihatkan pertandingan terbuka. Ini cukup jauh berbeda dibandingkan skema permainan pada babak pertama.
Fernando Santos, pelatih Yunani tampaknya memutar otak untuk mengubah skema pertandingan.
Permainan Yunani semakin agresif dan memberi angin segar di rumput hijau Belo Horizonte meskipun tidak membuahkan gol sama sekali.
Sementara gaya permainan Kolombia tidak terlalu berubah. Menyerang dan bertahan terlihat masih digunakan oleh anak asuh Jose Pekerman.
Sepanjang babak pertama, peluang berbahaya berada di Kolombia meskipun dari sisi skill individu, Armero cs tidak berhasil diselesaikan dengan matang.
Sementara Yunani, memperlihatkan karakteristik selaku tim Eropa yang lebih mengandalkan ball possession. Yunani tidak bisa bermainan terbuka, kaku dan sulit menembus rentetan belakang Kolombia.
Jika disimak dengan cermat, gol yang dilesakan Pablo Armero pada menit ke-6 babak pertama, sebetulnya tidak bisa diprediksi, merujuk pada kondisi gol yang cukup lambat.
Masuknya Konstantinos Mitroglou pada menit ke-62 babak kedua menggantikan Theofanis Gekas membuat daya gedor Yunani sedikit lebih menekan. Tapi tetap saja penyelesaian akhir tidak begitu membuat Kolombia terancam.
Justru, Jose Pekerman lebih menginstruksikan anak asuhnya untuk memakai taktik parkir bus dengan memasukan Santiago Arias menggantikan Pablo Armero.
Tampaknya, bagi Pekerman, kemenangan tiga gol pada menit-menit akhir cukup membuat tim dengan julukan 'Si Penghasil Kopi' itu aman. Terbukti pergantian pemain dengan memasukan Jackson Martinez menggantikan Teofilo Gutierrez. (Kabar24.com)
Editor:
.
.
No comments:
Post a Comment