بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
MonZaeMon 69 - Microsoft akan melengkapi smartphone Windows Phone-nya dengan sensor
yang menyerupai Kinect, yaitu bisa membaca gerakan tubuh. Nokia Lumia
1020 akan menjadi smartphone pertama yang menggunakan sensor ini.Sumber internal Microsoft mengatakan kepada situs The Verge (9/6/2014) bahwa teknologi yang oleh orang Microsoft disebut dengan 3D Touch atau Real Motion itu telah dikembangkan Nokia selama beberapa tahun belakang.
Akun Twitter Evleaks yang sering membocorkan perangkat-perangkat mobile baru juga pernah mengungkap smartphone Nokia dengan sensor gestur. Menurut Evleaks, perangkat itu diberi nama sandi Nokia MacLaren.
McLaren disebut memiliki banyak sensor dalam perangkatnya untuk mendukung sistem 3D Touch. Sebagai contoh, sensor 3D Touch bisa digunakan untuk fitur menjawab telepon dengan hanya meletakkan perangkat di telinga, mengaktifkan speaker dengan meletakkan smartphone di meja, atau menutup panggilan telepon dengan hanya memasukkannya ke saku.
.
.
Dengan sensor tersebut, Microsoft mencoba untuk menyederhanakan bagaimana cara menggunakan perangkat dan menghilangkan tombol-tombol, seperti tombol daya, sehingga pengguna cukup menggenggam smartphone untuk menyalakan perangkat.
Microsoft juga ingin bisa merasakan bagaimana smartphone digenggam, sehingga sensor 3D Touch bisa menampilkan orientasi tampilan layar secara tepat, apakah portrait atau landscape, sehingga tidak mengandalkan sensor gyro seperti smartphone-smartphone lain saat ini.
Sementara bagian sisi smartphone bisa dimanfaatkan untuk kontrol zoom kamera. Pengguna cukup menggesek bagian sisi smartphone untuk melakukan zooming.
Antarmuka menu juga akan memanfaatkan sensor 3D Touch. Antarmuka yang disebut MixView yang menggunakan sensor 3D Touch memungkinkan pengguna menjelajah antarmuka tanpa menyentuh layar, cukup dengan gerakan di atas layar saja.
Namun, Microsoft bukan hanya satu-satunya vendor smartphone yang berencana menambahkan sensor 3D dalam perangkatnya. Vendor lain yang memiliki rencana sama adalah Amazon, walau perangkatnya tidak dijual bebas di Indonesia.
Lalu, mampukah Microsoft menciptakan sensor 3D yang cukup unik, sehingga bisa menjadi faktor pembeda yang cukup kuat untuk menarik minat penbgguna?
No comments:
Post a Comment